Kamis, 22 Maret 2012

Budidaya Tokek

SEMUA orang Indonesia pasti kenal binatang yang bernama tokek! Itu lho, cicak raksasa yang “bajunya loreng”, bintik- bintik, yang suka berbunyi: Tokek! … Tokek! … Tokek! Ada apa dia? Sejak awal tahun 2009, harga cicak raksasa ini, yang panjangnya minimal 8 cm, laku jutaan rupiah per ekor! Buat apa dia? Apa manfaatnya tokek buat manusia?
Menurut pengobatan tradisional Cina, tokek dapat dijadikan bahan dasar untuk mengobati penyakit tumor, mengobati gatal-gatal pada kulit. Daging, darah, dan empedu tokek juga dapat mengobati beberapa  penyakit. Bahkan, lidahnya, dapat dijadikan sebagai obat HIV/AIDS.
Apa benar tokek bisa menyembuhkan penyakit HIV/AIDS? Menurut penuturan salah seorang agen tokek di Pekanbaru (Maret 2009) yang bernama Yon Candra (32), lidah tokek bisa mengobati atau mematikan virus HIV/AIDS. Rumor itulah yang membuat warga Pekanbaru, Riau, “ramai-ramai” melakukan perburuan tokek.
Menurut Yon Candra, tokek yang laku dijual beratnya minimal harus di atas 3 ons dan masih keadaan hidup. Bagaimana caranya membuat obat HIV/AIDS dari binatang tokek?
Itu rahasia perusahaan! Yon Candra mengekspor tokek ke Thailand dan Cina. Di kedua negara itu ada orang yang dapat membuat obat HIV/AIDS dari tokek.
Sementara itu salah seorang dokter di Pekanbaru yang sering menangani kasus virus HIV/AIDS Burhanudin Agung dalam perbincangan dengan okezone mengatakan, sejauh ini dari beberapa riset dan percobaan belum ada satupun obat yang mampu menyembuhkan virus AIDS. Kata dokter Agung, yang namanya virus itu tidak bisa disembuhkan. Namun kalau untuk mempertahankan daya tubuh pasien, jika sudah terjangkit HIV/AIDS, itu baru ada, yakni Anti Retroviral (ARV) yang harganya cukup mahal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memang belum pernah membenarkan bahwa tokek dapat dijadikan obat sejumlah penyakit. Juga Departemen Kesehatan RI belum pernah memberi rekomendasi tentang kasiat “cicak raksasa” ini. Namun para ahli pengobatan China mengembangkan obat tumor dari organ tubuh tokek. Alasannya? Karena di dalam organ  tokek ada zat yang mampu menekan pertumbuhan sel-sel tumor. Tim yang diketuai Prof. Wang dari Universitas Henan, Cina, menunjukkan bahwa zat aktif tokek tidak hanya meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dari suatu organisme, tetapi juga menginduksi sel-sel tumor apoptosis (yang membunuh dirinya sendiri) serta menekan ekspresi protein VEGF dan bFGF, faktor pendukung berkembangnya kanker. Tokek efektif dimanfaatkan untuk menghilangkan tumor ganas, terutama tumor di bagian sistem pencernaan yang dijadikan sebagai alternatif pengobatan, yaitu operasi, radioterapi, dan kemoterapi.
Maraknya penangkapan tokek beberapa tahun terakhir ini membuat harga tokek melangit. Apalagi ada isu, atau rumor, bahwa tokek dapat menyembuhkan virus HIV/AIDS. Yang jelas, baik WHO maupun Depkes RI, belum melakukan riset khusus mengenai hal ini. Anehnya, sejumlah anggota masyarakat sudah banyak yang percaya manfaat tokek bagi penyembuhan penyakit. Bahkan di beberapa daerah ada sejumlah masyarakat yang sudah melahapnya, entah langsung saat masih hidup, atau diolah lebih dulu. Konon, tokek juga bisa dijadikan jamu penambah gairah seks.
Sementara itu sejumlah orang mengaku manfaat tokek paling jos untuk mengobati penyakit asma. Tetapi daging tokek harus dijadikan tepung terlebih dulu. Konon tepung tokek dapat menyembuhkan penyakit asma secara efektif. Selain asma, tokek diyakini dapat mengobati impotensi, meningkatkan fungsi seksual pria, serta meningkatkan stamina. Tak hanya itu, tepung tokek terkadang dicampur dengan obat-obatan lain untuk menyembuhkan batuk dan flu. Dosis yang direkomendasikan adalah tiga sampai sembilan gram per hari, biasanya dikonsumsi dalam bentuk bubuk atau pil, bisa juga direbus dulu.
Cara berternak tokek
 Ada beberapa cara budidaya tokek ini, tergantung modal yang kita miliki. Kalau modal kita hanya cukup membeli bamboo untuk tempat persembunyian tokek maka bamboo yang telah kita beri lubang tersebut kita masukkan anak tokek yang masih kecil kemudian kita simpan di atas pohon dan biarkan ia memakan serangga yang hinggap di pohon. Resikonya agak sulit di tangkap jika telah besar dan mungkin tokeknya bisa kabur atau diambil orang lain dengan cara dipancing bila dibandingkan dengan tokek yang kita letakkan di dalam rumah-rumahan kawat ram di kebun-kebun atau di tengah-tengah sawah. Cara ini masih konseptual lho karena penulis sendiri belum pernah melakukan budidayanya

Kandang Tokek
Atap terbuat dari seng atau apa saja untuk melindungi dari hujan dan terik matahari
Pondasi bangunan agar rumah tokek tidak mudah roboh atau diganggu pencuri
Tempat persembunyian bawah jika tempat persembunyian atas terlalu panas
Berupa kawat ram yang bisa dimasuki serangga tetapi tokeknya tidak bisa keluar dari dalam. Sebaiknya kalau malam diberi lampu untuk mengundang serangga malam dan menjaga kehangatan tokek.
Tempat persembunyian atas jika tempat persembunyian bawah terlalu dingin

Sifat Tokek
1 Tokek Merupakan Binatang yang tahan lapar, serta tahan cuaca.
Jadi kalo tokek gak diberi makan selama 1 minggu ato 2 minggu, itu gak masalah. Atopun dicuaca panas ato dingin itu juga gak masalah.

2. Tokek Merupakan hewan kanibal
Jadi jika dia kumpul jadi 1 kandang, dan merasa lapar,dia bersifat kanibal.
Dia mempunyai pedoman siapa yang kuat dia yang menang, jadi ada hukum rimba di sini. Jadi saran saya 1 kandang 1 tokek. Supaya tidak ada persaingan makanan.

3. Tokek Gampang Stress
Dan Karena tokek yang gampang stres, maka sekali diletakan dikandang, jangan dipindah pindah lagi baik tokek maupun kandangnya. Tujuannya supaya tokek tidak stres, akibatnya dia akan gak doyan makan. Sebenarya tokek mati, rata rata mengalami stres. Soalnya ketika saya pertama kali banyak yang mati.

4. Peletakan kandang di tempat yang sesuai.
Tempatnya usahakan di luar, kalo bisa dibawah pohon. Tujuanya supaya tetap merasa di alam.

5. Adaptasi tokek dari ditangkap dan masuk kandang.
Biasanya tokek tidak mau makan selama 2 minggu ato bahkan lebih. Tapi jika kandang dibuat dari kayu, adaptasi akan menjadi lebih cepat. Jadi saya sarankan buat kandang dari kayu.

6. Tujuan memisahkan per kandang.
Yaitu supaya tokek tidak bertelur ato berkembang biak. Karena tujuan utama saya yaitu membesarkan bukan membudidayakan.

7. Untuk ukuran kandang bebas.
Syaratnya harus dari kayu, dan agak gelap. Madsutnya gelap semua tertutup kecuali pintu mengunakan kawat streamin. Dan usahakan max 2 ekor tokek dalam 1 kandang. Kalo ditempat saya menggunakan bekas lemari baju dari kayu, saya modif dengan pintu menggunakan kawat streamin.

8. Untuk makanan.
Serangga adalah makanan tokek. Ini akan merangsang tokek menjadi lebih besar. Dalam hal ini bisa menggunakan jangkrik/Kroto sebagai makanan tokek.Untuk peningkatan beberapa ons itu tergantung banyak faktor, usahakan jangan sampai tokek merasa stress itu aja. buat kandang senyaman mungkin.

9. Cara memegang.
Tokek memang agak menakutkan. biasanya memegang posisi dari belakang, dan sasaran kepalanya, jangan ekornya, karena dia akan melepaskan ekornya kalo dipegang, kayak cicak.
caranya kalo kegigit, siram mulutnya dengan air hangat ato, alihkan gigitanya dengan benda agak lunak misal kain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar